Featured Video

Rabu, 04 Januari 2012

Masa Pubertas

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.[1]. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita[2].


Ciri pubertas

1 Follicle-stimulating hormone - FSH
2 Luteinizing hormone - LH
3 Progesterone
4 Estrogen
5 Hypothalamus
6 Pituitary gland
7 Ovary
8 Pregnancy - hCG (Human chorionic gonadotropin)
9 Testosterone
10 Testicle
11 Incentives
12 Prolactin - PRL
Berkas:Genital Growth.jpg
Perkembangan rambut pubis remaja pria dari usia 15 hingga 20 tahun
Ketiak remaja laki-laki yang mulai menumbuhkan rambut ketiak
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas[3]. Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks[4].

Penyebab munculnya pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan[1].

Penyebab perubahan pubertas

  1. Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.
  2. Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
  3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

    Mendeteksi Tanda Pubertas Pada Anak Kita


    “Ah, Anak Mama sudah mulai puber,” pekik Intan saat mengetahui puterinya, Grace, mendapatkan menstruasi pertamanya. Apa yang dipikirkan Intan hampir sama yang dipikirkan oleh orang tua pada umumnya, bahwa menstruasi adalah tanda awal pubertas.
    Kenyataannya, menstruasi sebenarnya akhir dari tanda pubertas pada anak perempuan. Karena ketika dia sudah menstruasi, dia sudah memasuki usia dewasa di mana rahimnya sebenarnya sudah menerima jika dibuahi.
    “Jika anak perempuan sudah menstruasi, berarti tanda pubertasnya jauh-jauh hari sebenarnya sudah ditunjukkan oleh tubuhnya,” kata dr. Aditya Suryansyah Semendawai, SpA, ahli perkembangan anak dari RSAB Harapan Kita, Jakarta. Menstruasi biasanya muncul kurang lebih dua tahun setelah tanda-tanda awal pubertas muncul pada anak perempuan.
    Sama halnya bahwa mimpi basah bukanlah tanda awal anak laki-laki memasuki usia pubernya. Mimpi basah biasanya muncul kurang lebih dua tahun setelah tanda-tanda pubertas muncul. “Anak lelaki yang sudah mimpi basah berarti dia sudah bisa membuahi perempuan,” papar Aditya. Yuk, mendeteksi tanda pubertas anak kita.
    Perubahan Payudara
    Mona panik ketika suatu hari dadanya terasa nyeri dan terasa ada sesuatu yang berbeda di sana. Perbedaan kecil tapi terasa. Malu-malu gadis kelas 5 SD itu memberi tahu ibunya. Untungnya, sang Mama cepat tanggap dan memberi tahu bahwa hal tersebut normal bagi anak gadis seusianya. “Ini tandanya kamu sudah puber, semua wanita di dunia pasti mengalaminya,” terang sang Mama.
    Kisah yang tertuang dalam satu cerpen karangan dr. Aditya dalam bukunya Panik Saat Puber? Say No! ini mengungkapkan bagaimana salah satu tanda awal pubertas pada anak perempuan. Mona belum pernah merasakan pengalaman menstruasi, tapi sudah menunjukkan tanda pubertas dengan munculnya payudara di dadanya. Bentuknya tidak besar hanya semacam bukit kecil dengan putting susu yang melebar.
    Tanda lain pubertas juga ditunjukkan dengan tumbuhnya rambut pubis atau rambut di sekitar kemaluan. Meski awal-awal akan tampak tipis. Semua tanda ini menurut Aditya umumnya muncul pada anak perempuan usia 8-13 tahun. Meningkatnya hormon estrogen memicu munculnya tanda-tanda tersebut.
    Testis Membesar
    Awal pubertas pada anak laki-laki biasnya nampak pada usia 9-14 tahun. Pembesaran testis atau buah zakar (>3ml) merupakan salah satu tanda bahwa mereka telah memasuki masa pubertes. Pembesaran testis ini biasanya akan diikuti dengan pertumbuhan penis dan rambut pubis.
    Perubahan suara menjadi lebih berat juga salah satu tanda pubertas anak laki-laki. Kurang lebih dua tahun setelah tanda-tanda awal tersebut muncul barulah seorang anak laki-laki biasanya akan mengalami mimpi basah.
    “Mimpi basah adalah terjadinya ejakulasi semen yang terjadi saat tidur. Warnanya seperti semen. Karena terjadinya saat tidur maka disebutlah mimpi basah,” terang Aditya. Semua tanda-tanda pubertas itu muncul akibat perubahan hormon testosteron yang meningkat.
    Perubahan Fisik Yang Cepat
    Baik pada anak laki-laki maupun perempuan, salah satu tanda pubertas yang sama-sama terlihat adalah perubahan fisik yang terjadi begitu cepat. Tinggi badan dan berat badannya meningkat secara drastis. Menurut Aditya seringkali terlihat, tinggi badan anak perempuan meningkat lebih cepat dibanding anak laki-laki. Namun beberapa tahun kemudian, anak laki-laki berhasil menyalip tinggi badan anak perempuan.
    Maka cermatilah jika puteri Anda menampakkan pertumbuhan tinggi badan yang lebih cepat daripada teman-teman sebayanya, bisa jadi dia telah memasuki masa puber. Demikian halnya pada anak laki-laki.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More